Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Dewi Wiraksi Lakon

Gambar
DEWI WIRAKSI adalah raseksi dari hutan Dandaka. Berkat ketekunanya bertapa memuja Hyang Wrahaspati, Dewi Wiraksi memiliki berbagi ilmu kesaktian, diantaranya dapat berubah wujud menjadi wanita cantik. Dewi Wiraksi menyaksikan terjadinya peristiwa berdarah di petapaan Puncakmolah, yaitu ketika Dasamuka / Rahwana membunuh Resi Rawatmaja dan menyiksa Garuda Sempati dengan mancabuti semua bulunya hanya karena ingin merebut Dewi Kusalya, putri Prabu Banaputra dari Kerajaan Ayodya. Tertarik akan kegagahan kesaktian Rahwana, secara diam-diam Dewi Wiraksi membuntuti Rahwana ketika raja raksasa dari Alengka itu mengejar Dewi Kusalya ke pertapaan Yogisrama. Berkat aji panglimunanannya, Dewi Wiraksi mengetahui kalau Dewi Kuslya yang diserahkan Resi Yogiswara kepada Rahwana adalah Dewi Kusalya palsu. Dewi Wiraksi yang menghadang di perjalanan berusaha mengingatkan Rahwana bahwa yang dibawanya hanyalah Dewi Kusalya palsu ciptaan Resi Yogiswara, sedangkan Dewi Kusalya yang asli masih ada dipertap

Wilkataksini

Gambar
Ditya Wilkataksini adalah punggawa raksasa negara Alengka. Karena kesaktiaannya ia ditugaskan oleh Prabu Dasamuka untuk menjaga keamanan pantai negara Alengka. Sedangkan saudaranya bernama Tataksini   yang ahli menyelam, mendapat tugas menjaga keamanan samodra.Karena memiliki pandangan mata yang sangat tajam,  Wilkataksini berhasil menangkap bayangan tubuh Anoman yang terbang tinggi di balik gumpalan mega dalam upaya menyelusup masuk negara Alengka. Waktu itu Anoman sedang melaksanakan tugas sebagai duta Prabu Rama menuju negara Alengka untuk mencari kebenaran keberadaan Dewi Sinta sebagai tawanan Prabu Dasamuka.Dengan kesaktiaannya Wilkataksini menyedot tubuh Anoman masuk ke dalam mulutnya untuk dikunyah. Wilkataksini akhirnyua mati sebelum melaksanakan niatnya. Anoman yang bertiwikrama berhasil menjebol rongga mulutnya sampai hancur.

Mulatani

Gambar
Ditya Mulatani Ditya Mulatani adalah putra angkat Detya Maliawan, adik Prabu Sumali, raja negara Alengka. Ia tercipta dari ari-ari Detya Jambumangli, putra tunggal Detya Maliawan. Meskipun memiliki bentuk tubuh agak pendek menurut ukuran raksasa, karena ketekunannya bertapa, Mulatani menjadi sangat sakti. Detya Mulatani berwatak pemberani, jujur, setia dan penuh pengabdian. Ia mengabdikan diri di negara Alengka sejak masa pemerintahan Prabu Sumali hingga masa pemerintahan Prabu Dasamuka dengan pangkat Tumenggung. Menjelang akhir perang Alengka, dimana negara Alengka diserbu jutaan laskar kera Gowa Kiskenda dibawah pimpinan Prabu Sugriwa yang membantu Prabu Rama dalam upaya merebut dan membebaskan Dewi Sinta dari sekapan Dasamuka. Detya Mulatani diangkat menjadi patih negara Alengka menggantikan Patih Prahasta yang tewas dalam peperangan melawan Anila.Setelah Indrajid/Megananda, putra Prabu Dasamuka dengan Dewi Tari tewas dalam peperangan oleh panah Surawijaya yang dilepas Laksmana, M

Jambumangli

Gambar
Ditya Jambumangli adalah putra Ditya Maliawan, adik Prabu Sumali, raja negara Alengka. Meskipun memiliki bentuk tubuh agak pendek menurut ukuran raksasa, karena ketekunanya bertapa, Jambumangli menjadi sangat sakti.Jambumangli sebenarnya ingin memperistriDewi Sukesi, putri Prabu Sumali, yang berarti saudara sepupunya sendiri. Tetapi keinginan itu hanya disimpan dalam hati, takut mengutarakan dengan terus terang.  Ketika Dewi Sukesi menjadi lamaran banyak satria dan raja-raja, dan Dewi Sukesi sendiri juga mengeluarkan persyaratan penjabaran ilmu "Sastra Harjendra Yuningrat", Jambumangli memaksakan keinginannya kepada Prabu Sumali agar dirinya dijadikan satu persyaratan : bahwa hanya mereka yang dapat mengalahkannya yang berhak memperistri Dewi Sukesi. Akhirnya Jambumangli tewas dalam pertempuran melawan Resi Wisrawa, brahmana dari pertapaan Girijembatan yang datang melamar Dewi Sukesi untuk putranya, Prabu Danaraja raja negara Lokapala. Resi Wisrawa juga berhasil menjabarka

Hiranyakasipu

Gambar
Hiranyakasipu adalah raja raksasa negara Alengka pertama. Bertahun-tahun ia bertapa di dasar samudra untuk mendapatkan kesaktian yang luar biasa; tidak terkalahkan oleh manusia dan makhluk lainnya di Tribuana (jagad Mayapada, Masdyapada dan Arcapada). Karena ketekunan dan kesungguhannya bertapa, Dewata mengabulkan permohonannya. Prabu Hiranyakasipu kemudian menyerang negara Banapura. Prabu Nasa dapat ditaklukkan dan Dewi Nariti, putri Prabu Nasa diambil sebagai istrinya. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh seorang putra dan dua orang putri, masing-masing bernama; Banjaranjali, Dewi Kasipi dan Dewi Kistapi. Ketiga putranya ini kelak menjadi menantu Sanghyang Brahma. Banjaranjali menikah dengan Dewi Bremani. Dewi Kasipi dengan Bathara Brahmanatiyasa dan Dewi Kistapi dengan Bathara Brahmanayana.  Prabu Hiranyakasipu kemudian bersekutu dengan Prabu Hiranyawreka, raja negara Kasi untuk menyerang negara Medanggili dan menaklukkan Maharaja Sunda (penjelmaan Sanghyang Brahma). Dalam pepe

Meninggalnya Danaraja

Gambar
Ada rasa kekhawatir pada diri Prahasta setelah Rahwana dinobatkan menjadi raja di Alengka, kekhawatiran itu bukan disebabkan oleh kecemburuan pewarisan tahta, tetapi prilaku Rahwana yang kian hari kian bertambah tidak baik, tidak mencerminkan sikap sebagai seorang raja. Rahwana sangat keras kepala, susah diatur dan selalu ingin menang sendiri. Terkadang Rahwana tidak segan-segan menurunkan tangan kasar kepada punggawa-punggawa Alengka yang membangkang segala keinginannya. Dan ketika Rahwana telah tahu bahwa kedua orang tuanya mati terbunuh karena serangan Danaraja, maka Rahwana memutuskan untuk menyerang Lokapala. Prahasta yang kedudukannya sebagai patih Alengka dan juga sebagai orang tua asuh hanya bisa memberi nasehat, begitu juga dengan Kumbakarna dan Gunawan Wibisana, mereka menentang keras keinginan Rahwana yang ingin menyerang Lokapala, sebab bagaimanapun raja Lokapala adalah kakak tertua mereka, secara lahiriah Danaraja mewarisi darah Wisrawa. Dasarnya Rahwana keras kepala,